Hatiku memang pernah berharap, akan kenyataan manis. Namun semuanya semu. Tak
semanis yang kuharapkan. Awalnya memang indah, tapi mengapa akhirnya tak
seindah seperti yang kurasakan di awal.
Kubiarkan waktu berlalu. Sempat terpikir bahwa ku harus melupakannya.
Melupakan akan persaanku padamu. Semua telah ku coba, namun tak semudah yang ku
bayangkan. Nihil hasil yang kudapatkan...
Sebab, melupakanmu adalah suatu yang tak mudah, suatu yang membutuhkan proses,
yang harus melewati tahap-tahap rintangan. Yang kala akan menyakiti hatiku
sendiri.
Aku membencimu!!!
Kau dengar?
Aku membencimu!!!
Ya, aku membencimu. Membenci tiap hangatmu padaku. Kamu yang selalu bisa
buatku tersenyum oleh gurauan mu. Seharusnya aku tak sesenang itu, karena kamu
mungkin melakukannya tanpa perasaan padaku. Aku salah paham oleh kebaikanmu. Begitu
bodohnya aku? .
Selalu ku berharap Andai kau tau,
hatiku terluka dengan keadaan ini. Kamu yang kusayangi, ku cintai, tak pernah ingin
membalasnya. Ya, walaupun kau tak tau
bahwa kutitipkan hatiku padamu. Kamu tak salah? aku yang salah. kamu yang tak
pernah tau akan rasaku padamu, bukan salah mu jika seenaknya kau goyahkan
pertahananku, hingga akhirnya aku tersakiti.
Setiap kali, setiap waktu. Sering kali aku melihatmu dengannya. Melihatmu
menggenggam jemarinya. Melihatmu tertawa lepas disampingnya. Aku selalu
berusaha menganggap semua akan baik-baik
saja.
Sempat terpikir, bisakah aku melupakanmu? Bisakah aku menghapus rasa ini? Bisakah
aku mengikhlaskanmu bersamanya?.
Sadarnya aku, ketika
ku melihatmu dengannya. sadarnya aku, ketika hatimu hanya tertulis namanya. Sadarnya
aku, hingga akhirnya aku bisa mengikhlaskanmu bersamanya.
Ku ikhlaskan kau bersamanya
Meski bukan sesuatu yang mudah
Ku putuskan untuk memilih mundur
Karena Hati,
sudah tak tau harus bagaimana lagi.
Mulutku mulai diam saat bergurau denganmu, hanya untaian senyum yang
kepersembahkan padamu. Tapi ingatlah, otakku tak pernah diam untuk
memikirkanmu.
Dalam diamku, lamunanku masih tersirat bayangmu, senyummu, candamu. Tapi Semua
kini berbeda. Tiada lagi senyuman yang selalu menyapaku. Tiada lagi candamu, jailmu, yang selalu buatku jengkel. Semua berubah, semenjak
kau dengannya. sikapmu menjadi dingin padaku. Tak sehangat dulu yang kurasakan.
Apa itu hanya perasaanku saja? Atau memang benar begitu.
Pagiku tak secerah dulu, senjaku tak
sehangat dulu. Hari-hariku tak lagi berwarna. Aku kehilangan semua itu. Adakah
seseorang yang bisa mengembalikanku seperti itu?
Kuabaikan semua yang berhubungan denganmu. Termasuk dengan perasaanku. Ya, sedikit
demi sedikit rasa yang kumiliki mulai menghilang. Ku ikhlaskan kamu bersamanya
adalah caraku yang tepat untuk melupakanmu. Awalnya memang cukup berat untuk
menjalaninya. Tapi setelah ku mencoba hingga akhirnya aku mampu, mampu untuk
menghapus perasaanku untukmu.
Seperti menghembus udara segar di pegunungan. Sejuk terasa, nyaman dihati.
Akhirnya ku bisa menghapus rasaku padamu. Tak ada rasa yang menjanggal dihati
lagi.
Good bye … by N.Sri
Indrianti
1 komentar:
Pengalaman pribadi :)
Posting Komentar